Jangan heran perumahan di Jakarta yang hampir seluruhnya terbilang perumahan menengah atas, paling banyak memakai baja ringan (12 dari 17 perumahan yang disurvei). Sementara di Bogor dan Depok, masing-masing baru empat dari 24 dan 14 perumahan yang disurvei yang memakainya, di Tangerang 11 dari 32 perumahan, dan di Bekasi enam dari 13 perumahan.

Menurut M Harrys H, Marketing Manager PT Citrakarsa Hansaprima, developer Permata Depok Regency, Depok-Jawa Barat, selain persoalan biaya yang lebih mahal, pemakaian baja ringan di perumahan menengah juga terkendala pemasangan yang harus oleh fabrikator/aplikator resmi. “Jadi, kita harus menunggu karena mereka juga mengerjakan proyek lain,” katanya.

Untuk perumahan menengah yang serah terima rumahnya rata-rata enam bulan, hal itu menyulitkan. Karena itu pemakaian baja ringan di perumahannya bersifat opsional. “Konsumen kita anjurkan memakai karena lebih tahan lama. Tapi, mereka harus mau nambah biaya dan menunggu aplikator memasangnya. Jumlah aplikator baja ringan kan belum banyak,” jelasnya.

Tidak semua developer bisa menyebutkan merek baja ringan yang dipakainya. Sebanyak 10 perumahan hanya menyatakan memakai baja ringan tanpa menyebut merek. Beberapa menyebut nama tanpa bisa menjelaskan apakah yang disebut itu merek atau nama fabrikator/aplikatornya. Meskipun demikian hasil survei ini cukup menjelaskan preferensi perumahan di Jabodetabek terhadap merek baja ringan.

Smartruss tercatat sebagai merek yang paling banyak dipilih (dipakai di tujuh perumahan), disusul Global Steel/Universal Truss (4), Pryda Steelfast (2), Steeltrust (2), Jaindo (2), dan lain-lain (lihat tabel). “Kami masih menjadi market leader karena kualitas konsisten, tidak terpengaruh perubahan cuaca,” kata Willius Suwandana, Presiden Direktur PT BlueScope Lysaght Indonesia.

Umumnya developer beralih memakai rangka baja ringan karena kayu berkualitas kian mahal dan sukar diperoleh. Suplai kayu yang ada makin jelek, gampang lapuk atau dimakan rayap. Sebaliknya baja ringan antirayap dan pelapukan, pemasangan lebih cepat, presisi, dan tahan lama (di atas 20 tahun). “Jadi, biar pun lebih mahal, secara keseluruhan baja ringan lebih efisien,” kata Ali Hanafia Lijaya, developer perumahan Taman Nirwana, Bekasi Timur, yang memakai Universal Truss.

Terbanyak perumahan